Friday, February 22, 2013

Janggut Bisa Kurangi Risiko Kanker Kulit

Reyoet, Queensland: Memiliki janggut bukan hanya tren di kalangan pria. Janggut juga dimiliki oleh sejumlah selebritas Hollywood ternama seperti Ben Affleck dan George Clooney, Hugh Jackman, Sam Mendes, dan Joaquin Phoenix. Kabarnya, janggut sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Mungkin bagi Anda, wanita yang tidak menyukai janggut seorang pria sepertinya harus berpikir kembali karena studi terbaru menunjukkan janggut bisa menghindari risiko pria terkena kanker kulit.

Janggut ini ternyata menjadi perhatian ilmuwan di Ausralia. Sebuah studi di University of Southern Queensland menunjukkan kalau semakin banyak wajah tertutupi oleh bulu, maka semakin kecil seseorang berisiko terkena kanker kulit akibat paparan sinar matahari.

Penelitian yang dilakukan menggunakan manekin ini mengujicoba pengaruh janggut di wajah dibandingkan dengan tidak ada janggut sama sekali. Manekin yang dipasang memiliki panjang janggut dari 3,8 cm hingga 88,9 cm, kemudian manekin yang bersih digunakan sebagai pembanding.

Seperti dilansir Dailymail, Jumat (22/2/2013), para peneliti ini kemudian mengukur jumlah sinar atau radiasi yang diserap dalam waktu tertentu.

Hasil penelitian menunjukkan kalau janggut bisa mengurangi risiko seorang pria terkena kanker kulit hingga 90% dan 95%. Pengaruh perlindungan ini tergantung pada panjang janggut.

"Itulah mengapa wanita seringkali mengalami kerusakan sel kulit dibandingkan pria,"kata Dr Nick Lowe, dokter kulit di London.

"Ini juga soal ketebalan janggut. Hal ini mirip dengan faktor SPF. Semakin tinggi ketebalan janggut, semakin tinggi SPFnya,"jelas Nick.

Selain janggut, kumis juga memiliki peranan penting bagi kesehatan. Kumis bisa menghalau debu yang masuk ke hidung.

"Janggut tebal yang tumbuh di bawah dagu dan leher akan menaikkan suhu leher sehinga dapat membantu Anda yang terserang flu terasa lebih hangat,"kata Carol Walker, ahli medis dan rambut pemilik Birmingham Trichology Centre.

Selain itu juga Dr Martin Wade, konsultan dermatologis di London mengungkapkan kalu mencukur kumis atau janggut harus berhati-hati karena mencukur biasanya merupakan penyebab utama infeksi bakteri di daerah janggut.

"Hal ini dapat menyebabkan infeksi akibat cukur, rambut di wajah akan tumbuh ke dalam dan akan menyebabkan folikulitis (infeksi folikel rambut yang menyebabkan bintik-bintik), sehingga orang-orang akan mendapat manfaat dari tumbuhnya janggut," katanya.

"Bukti ilmiah menunjukkan kalau janggut bisa menyebarkan infeksi," kata Dr Ron Cutler, ahli mikrobiologi di Queen Mary, University of London.

" Pria perlu mencuci dan memotong jenggot dan kumis secara teratur dan membersihkan makanan yang menempel pada kumis dan janggut," tambah Carol Walker.

Penelitian ini diterbitkan dalam journal Radiation Protection Dosimetry.

No comments:

Post a Comment

KOMENTAR ANDA SANGAT KAMI HARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BLOG INI, TERIMA KASIH

Followers